Jumat, 17 Desember 2010

Menanti Hukum dalam Perlindungan Wartawan

***Polisi ? Apa Memang Nyawa Kami = Seekor Ayam

Oleh : Ismail Hehanussa
Radar Ambon

SATU lagi wartawan di Maluku meninggal akibat dibunuh. Baru beberapa bulan lalu, kita dikagetkan dengan kematian Ridwan Salamun, wartawan SUNTV, yang dibunuh secara tidak manusiawi. Rasanya, duka bagi pekerja kuli tinta di Maluku tak ada habis. Untuk menutup akhir tahun 2010 saja, kita harus kehilangan dua orang teman.

Selasa, 14 Desember 2010

IAIN Ambon Gelar Lomba Hadrat dan MTQ

Jemput MTQ Nasional, IAIN Ambon Gelar Lomba Hadrat dan MTQ
***Grup Hadrat Iha Lengkong-Liang Sabet Juara I

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon, yang menjadi satu-satunya perguruan tinggi negeri Islam di Maluku, kini telah menyiapkan dirinya, untuk menjemput Musabaqah Tilawaltil Quran (MTQ) Nasional ke-24 tahun 2012, yang akan digelar di Provinsi Maluku nanti. Salah satu bentuk kesiapan yang nampak dari IAIN Ambon, dengan adanya digelar Festival Seni Hadrat dan Lomba MTQ, oleh Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) (IAIN), Senin, 13 Desember.

Kegiatan yang mengusung tema, "dengan Festival Seni Hadrat serta Lomba MTQ, kita kembangkan bakat dan potensi remaja Islam Maluku dalam rangka menyonsong MTQ Tingkat Nasional ke-24 tahun 2012 di Provinsi Maluku", ini dipusatkan di GOR IAIN Ambon, dengan menghadirkan enam grup peserta lomba Seni Hadrat; Wakasihu, Hila, Tulehu, Iha Lengkong, Batumerah dan Remas Kampus IAIN Ambon. Sementara untuk lomba MTQ terdiri dari peserta tilawah delapan orang, peserta hipzil quran enam orang, kaligrafi sembilan orang.

Ketua Panitia Lomba DR Fahmi Salatalohy, usai acara pembukaan menjelaskan, kegiatan ini sebagai jembatan kepada LPM IAIN Ambon, dalam menggali potensi remaja Islam, yang kemudian dikembangkan. Pasalnya, saat ini seni budaya Islam di Provinsi Maluku sudah mulai funah. Maka lewat kegiatan ini, LPM IAIN Ambon dapat menggali dan mengeksploitasi kembali seni budaya Islam yang sudah mengakar dari para leluhur Islam di Negeri Raja-raja ini. Doktor filsafat ini, mengkhatirkan, bila tidak dilakukan lomba seperti ini, lambat laun seni budaya Islam di Maluku, akan dimakan oleh ganasnya arus globalisasi, yang kini terus merusak lingkungan pergaulan kaula muda di Maluku.

Selebihnya, doktor alumnus UGM Yogya ini mengakui, kalau kegiatan yang berlangsung kemarin, merupakan salah satu bentuk dukungan IAIN Ambon, dalam menjemput agenda MTQ Nasional yang akan dilangsungkan di Maluku pada tahun 2012 mendatang. Doktor muda ini berharap, agar kegiatan ini dapat memberikan motifasi kepada generasi muda Islam di Maluku, untuk senantiasa merawat dan melestarikan budaya mereka. Pasalnya, pengaruh arus globalisasi terkini dapat merusak akhlak generasi muda Islam, kalau tidak difilter dengan kegiatan-kegiatan Islami. Khusunya dalam rangka menyambut MTQ Nasional pada 2012 mendatang di Maluku, dirinya berharap agar seluruh pimpinan di Maluku untuk saling bergandengan tangan. Pasalnya, kegiatan MTQ yang akan berlangsung di Maluku nanti, merupakan wahana yang paling tepat untuk melakukan ekploitasi terhadap nilai-nilai seni budaya Islam yang ada di negeri raja-raja ini. Hal serupa juga diharapkan oleh Rektor IAIN Ambon Prof DR H Dedi Djubaedi, ketika memberikan sambutan dalam acara pembukaan ini. Dedi selaku Rektor IAIN Ambon, merasa kagum dengan suksesnya kegiatan kemarin.

Untuk itulah, dirinya berharap agar kegiatan festival yang berlangsung kemarin, dalam dikembangkan menjadi lebih akbar lagi. Kalau kemarin hanya melibatkan peserta yang ada di Pulau Ambon, maka ke depan kata dia, akan ditingkatkan lagi, dengan melibatkan seluruh peserta dari seluruh daerah yang ada di Maluku. Dan kalau perlu, kata dia, tak hanya dilakukan di IAIN Ambon, tapi di pusat Kota Ambon. Ungkapan serupa, kembali disampaikan secara tertulis dalam acara penutupan, yang dibacakan oleh Purek Bidang Akademik IAIN Ambon Drs Hasbollah Toisuta, M.Ag. Dalam sambutan acara penutupan kemarin, rektor lewat Hasbollah mengharapkan, agar dalam event-event serupa yang akan dilakukan oleh IAIN Ambon ke depan nanti, dapat difasilitasi dengan bantuan oleh Pemprov Maluku. Sebab, lomba yang dilangsungkan kemarin, merupakan salah satu bentuk wujud pengaplikasian ketrampilan seni Islam masyarakat Maluku. "Orang Maluku kayak dengan budaya Islam. Tinggal bagaimana IAIN Ambon melihat persoalan ini. Nah..! Lomba yang berlangsung saat ini, merupakan starting poin untuk kegiatan akbar selanjutnya nanti," janji rektor lewat sambutan Hasbollah Toisuta, dalam acara penutupan kemarin. (***)